Rabu, 08 Agustus 2012

Fraktur / patah


TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Fraktur adalah  terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan tulang rawang yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa.
Fraktur clavikula  dapat terjadi  karena trauma kelahiran atau karena trauma lain seperti  trauma kecelakaan lalu lintas. Trauma dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung pada posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstretched hand ), dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai Clavikula.
Fraktur femur 1/3 proximal adalah fraktur yang terjadi akibat terputusnya jaringan kontinuitas pada regio seperti  1/3 proximal femur sinistra dan terjadi kerusakan jaringan lunak meliputi struktur  otot dan neurovaskuler.

B. Etiologi
Fraktur dapat disebabkan  oleh :
Pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan pantir mendadak bahkan  kontraksi otot ekstrim.
Faktor penyebab fraktur :
-          trauma langsung pada tulang
-          trauma tidak langsung pada tulang
-          penyakit-penyakit pada tulang
-          fatigue ( stress fractures )

C. Klasifikasi fraktur
1. Fraktur terbuka adalah : fraktur dimana kulit dari ekstremitas  yang terlibat  telah ditembus.
2. Fraktur tertutup : Fraktur yang terjadi dimana  kulit  tidak ditembus  oleh fragmen tulang, sehingga  tempat fraktur tidak tercemar  oleh lingkungan.

D. Fatofisiologi
                            Trauma langsung                       Trauma tidak langsung

                                                 Terputusnya kontinuitas
                                                 Jaringan tulang & otot
 

                                             Jaringan lunak sekitar                      Fraktur terbuka
Stimulasi                                  Tulang/otot rusak
Reseptor nyeri
                                                                                                      Kerusakan kulit
 

Pelepasan                                    Cedera vaskuler                         Terpajan pada
mediator kimia                                                                              lingkungan luar                   
o/ mast sel                                          
                                                      Edema >>>                            


 
Resti Infeksi
 
    transduksi                                                                                                      
                                                    Pembentukan thrombus








 
    transmisi
                                                   Penurunan aliran darah               Perubahan sirkulasi
                                                                                                            dan sensasi
    modulasi
Kerusakan integritas kulit
 
Disfungsi Neurovaskuler perifer
 
                                                

    dipersepsikan                                                                                         
    nyeri                                            
                                                               
Nyeri
 
                                           Kerusakan kerangka
                                             Neurovaskuler                                     Tidak mengetahui
                                                                                                        Sumber informasi

                                           Imobilisasi tangan                              salah interpretasi
                                                                                                           Informasi


 
Gangguan mobilitas fisik
 
Kurang pengetahuan
 
                            
                                                                                                             


E. Manifestasi klinik
Manifestasi klinik fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, diformitas, pemendekan ekstremitas, kripitasi, pembengkakan lokal dan perubahan warna.
Ø  Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang dimobilisasi. Spasem otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah.
Ø  Setelah terjadinya fraktur, bagian-bagian tidak dapt digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan deformitas.
Ø  Pada fraktur spontan terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan di bawah fraktur.
Ø  Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan terasa adanya drik tulang dinamakan kripitasi, teraba akibat gesekan antara fragmen yang satu dengan fragmen yang lain.
Ø  Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan peredaran yang menguasai.
    Tidak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap fraktur.

F. Komplikasi Fraktur dan Prognosis
1. Komplikasi awal
Komplikasi awal setelah fraktur adalah syok, yang bisa berakibat fatal dalam beberapa jam setelah cedera : emboli lemak yang dapat terjadi dalam 48 jam atau lebih dan sindrom kompartemen yang berakibat kehilangan fungsi ekstremitas permanen jika tidak ditangani segera. Komplikasi lain : operasi irigasi dan debridemen pada fraktur terbuka harus diulakukan dalam waktu 6 jam setelah terjadi cedera. Untuk mengurangi kemungkinan infeksi, trombo emboli yang dapat menyebabkan kematian  jaringan dan beberapa minggu setelah cedera.
2. Komplikasi lambat:
    Dalam  penyembuhan fraktur komplikasi yang bisa muncul adalah :
a.          Mal union : Sembuh dengan deformitas angulasi,  rotasi atau pemendekan. Penyebab adalah  kegagalan reduksi  dalam masa penyembuhan.
b.         Delayed Union : fraktur sembuh dalam jangka waktu  yang lebih dari normal, penyebabnya adalah  suplai darah in adekuat dan infeksi.
c.          Non union : fraktur tidak menyambung  dalam 20 minggu. Penyebab reduksi yang tidak benar, imobilisasi yang kurang tepat, adanya interposisi jaringan lemak.

 G. Penatalaksanaan
Sasaran tindakan pada fraktur :
1.      Mengembalikan fragmen tulang  ke posisi anatomis normal (reduksi)
2.      Mempertahankan  reduksi sampai  terjadi  penyembuhan  ( imobilisasi )
3.      Mempercepat pengembalian  fungsi dan kekuatan normal bagian  yang terkena ( rehabilitatif )

Metode untuk Mencapai Reduksi :
-          Reduksi tertutup
-          Traksi
-          Reduksi terbuka

Metode untuk Mempertahankan Imobilisasi
-          Alat eksterna :  bebat,  brace, case, pin dan gips, fiksasi eksterna, traksi, balutan
-          Alat interna : Nail, plat, sekrup
Mempertahankan dan Mengembalikan Fungsi :
-          Mempertahankan reduksi dan imobilisasi
-          Meninggikan untuk meminimalkan pembengkakan
-          Memantau status neurovaskuler
-          Mengontrol kecemasan dan nyeri
-          Latihan isometric dan setting otot
-          Kembali ke aktivitas secara bertahap.

Terapi
1.      Terapi konservatif
a.       Proteksi
b.      Imobilisasi tanpa reposisi
c.       Reposisi tertutup dengan fiksasi gips
d.      Traksi
2.      Terapi operatif
a.       Reposisi tertutup dengan fiksasi eksterna
b.      Reposisi terbuka dengan fiksasi terbuka
c.       Arthkropasty

H. Fokus Pengkajian
Gejala-gejala fraktur tergantung pada sisi beratnya  dan jumlah kerusakan  pada struktur lain.
1.      Aktivitas/istirahat
Tanda : Keterbatasan / kehilangan fungsi pada bagian yang  terkena  ( fraktur itu sendiri atau terjadi  secara sekunder  dari pembengkakan  jaringan, nyeri )
2.      Sirkulasi
Tanda : Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri/ ansietas ) atau hipotensi (kehilangan darah ). Takikardi (respon stress, hipotermia), penurunan tidak ada nadi pada bagian distal yang  cedera, pengisian kapiler yang lambat, pucat bagian yang terkena, pembengkakan jaringan atau massa hematoma pada sisi cedera.
3.      Neurosensori
Gejala  ; Hilang gerakan sensasi, spasme otot, kesemutan  (parastesia )
Tanda   : Deformitas lokal ; angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, kripitasi, spasme otot, terlihat kelemahan / kehilangan fungsi.
4.      Nyeri
Gejala : Nyeri berat  tiba-tiba pada saat cedera, tidak ada nyeri akibat kerusakan saraf. Spasme / kram otot
5.      Keamanan
Tanda : Laserasi kulit, delusi jaringan, perdarahan, perubahan warna, pembengkakan lokal dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba.
6.      Pemeriksaan diagnostic
            Pemeriksaan Foto Ro. Menunjukkan lokasi fraktur

I. Diagnosa Keperawatan Yang Bisa muncul
1. Nyeri yang berhubungan dengan cedera pada jaringan
2. Disfungsi neurovaskuler yang berhubungan dengan penurunan aliran darah
3.Imobilisasi fisik, kerusakan berhubungan dengan kerusakan rangka neurovaskuler
4. kerusakan inrtegritas kulit/jaringan  berhubungan dengan fraktur
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer (kerusakan kulit )
6. Kurang pengetahuan atau kebutuhan belajar tentang kondisi patogenesis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan interpretasi informasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar