Tumor adneksa
A.
KONSEP MEDIS
1.
PENGERTIAN
Sel
tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara atonom
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda
dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya.
Tumor
adneksa adalah tumbuhnya jaringan abnormal pada
sistem reproduksi yaitu pada tuba fallopi, kemudian pada uterus dan
ovarium biasanya terjadi bersamaan (3.hal.396-397).
Tumor
adneksa adalah tumor ganas di tuba fallopi, lebih sekunder berasal dari tumor
ganas ovarium, uterus, kolorektal, lambung dan payudara (3. hal. 396 – 397)
2.
ETIOLOGI
Tumor
adneksa kebanyakan diakibatkan oleh infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, peradaangan
ini menyebar ke ovarium, peritonium, pembuluh darah pelviks, dimana kuman itu masuk
ke organ pelviks selama hubungan seksual, persalinan, aborsi, sebagai akibat
dari tindakan (kerokan, laparatomi dan sebagainya)
Organ-organ
tadi akan mengalami peradangan dan bersarang di tuba fallopi, cairan purulen
dapat terkumpul dalam tubuh menyebabkan perlengketan sehingga terjadi
penyempitan akan menyebabkan berbagai gangguan. Pada tuba infeksi dapat
disebabkan oleh kuman seperti streptokokus, stapilokokus, klostridium welehi
dan lain-lain.
3.
PATOLOGI
HU Taymor dan Hertig membagi tumor ini menjadi
3 (tiga) jenis menurut keganasan.
a.
Jenis tumor dengan pertumbuhan
papiler: tumor belum mencapai otot tuba dan diferensiasi sel masih baik, batas
daerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan.
b.
Jenis tumor dengan pertumbuhan papiloaveoler
(adenomatosa): tumor telah memasuki jaringan otot dan terlihat gambaran
kelenjar.
c.
Jenis tumor dengan
pertumbuhan alveomeduler: terlihat
motosis yang atopik dan terlihat investasi sel ganas ke dalam saluran limfe
tuba.
4.
PATOGENESIS
Ternyata
tumor ganas pada alat reproduksi wanita dapat dijumpai pada semua umur (18 – 80
tahun) dengan rata-rata puncakya pada usia 52 tahun, kejadian paling sering
ialah pada kelompok umur 30 – 40 tahun.
5.
GEJALA KLINIK
Gejala
yang timbul pada tumor adneksa adalah gejala perdarahan pervagina. Pada masa
reproduksi perdarahan tersebut biasanya terjadi antara dua masa haid dan jumlahnya
hanya sedikit tapi dapat berlangsung secara terus-menerus setiap hari.
Gejala
kedua setelah perdarahan ialah perasaan sakit di perut, perasan sakit tadi
timbul sebagai akibat distensi dinding tumor.
6.
TEST DIAGNOSTIK
a.
Pemeriksaan Pelviks.
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat
perubahan pada vulva, vagina dan serviks dengan palpasi organ-organ dalam
khususnya ovarium dan permukaan uterus.
b.
Tes papanicolau.
Test ini merupakan pemeriksaan sylogis
yang memungkinkan adanya sel-sel abnormal dan mendeteksi perganasan tumor pada
tahap awal.
c.
Ultrasonografi
Ultrasonografi menjadi alat diagnostik
yang sangat berguna bagi masalah-masalah ginekologi, alat ini digunakan untuk
menentukan lokasi massa
tumor.
d.
Endoscopy
Dengan endoscopy dapat melihat pelviks dan
jaringan sekitarnya secara langsung.
w Colposcopy vagina dan cerviks di bawah kekuatan magnet yang rendah.
w Culdoscopy: Pemasukan culdoscopy melalui vagina bagian belakang ke
dalam culdecar untuk melihat tuba fallopi dan ovarium.
w Hysteroscopy: Pemasukan hysteroscopy melalui cerviks untuk melihat
bagian dalam uterus.
w Laparoscopy: Pemasukan melalui insisi kecil pada dinding abdomen.
7.
PENATALAKSANAAN MEDIK
a.
Pembedahan.
Total Heroscopy Abdominal (THA) dan tanpa
Bilateral Salpingo Oporectomy (BSO) adalah penanganan yang sangat umum
dilakukan pada tumor/ kanker ginekologi.
b.
Radio terapi.
Radiasi ulang intra cervical saat prabedah
untuk mengecilkan tumor sehingga dapat menjamin tingkat keamanan saat dilakukan
pembedahan.
B.
KONSEP KEPERAWATAN
1.
PENGERTIAN KEPERAWATAN
Adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia.
Proses keperawatan adalah suatu sistem dalam
merencanakan asuhan keperawatan yang mempunyai 4 (empat) tahapan yaitu :
pengkajian, perencanaan,k pelaksanaan dan evaluasi.
Tujuan perawatan :
a.
Untuk membantu individu
menentukan masalah kesehatan yang dirasakan dengan mengajak individu dan
masyarakat untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kesehatan.
b.
Untuk membantu individu
mengembangkan potensinya, memelihara kesehatan seoptimal mungkin, agar tidak
selalu tergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.
c.
Untuk membantu individu
memperoleh derajat kesehatannya seoptimal mungkin.
2.
Proses keperawatan pada klien post operasi adneksa.
a.
Pengkajian
Ø Pengumpulan data
Identitas terdiri dari :
w Identitas klien yaitu: nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, perkawinan keberapa, lamanya kawin, alamat,
tanggal masuk RS,tanggal operasi, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.
w Identitas suami.
Ø Data biologis/fisiologi
w Keluhan utama: Nyeri daerah operasi (perut)
w Riwayat keluhan utama : Dipaparkan tentang awal terjadinya tumor
adneksa sampai keadaan setelah operasi (keluhan yang lazim ditemukan pada klien
post operasi adalah nyei)
w Riwayat kesehatan masa lalu : Yang dikaji adalah riwayat penyakit
yang pernah diderita klien, riwayat operasi, pernahkah dirawat di rumah sakit.
w Riwayat kesehatan keluarga: Di sini dikaji tiga generasi dengan
mencantumkan genogram dimana klien berada di generasi ketiga, apakah ada
anggota keluarga yang menderita penyakit tumor adneksa atau ada penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi dan kanker.
Ø Pola kegiatan sehari-hari sebelum dan pada saat sakit.
w Makanan: Jenis makanan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan
pantangan dan makanan kesukaan.
w Minuman: Jenis minuman, jumlah minuman.
w Eliminasi : BAK:
frekuensi, jumlah, warna bau.
BAB: frekuensi, warna,
konsistensi
w Istirahat/tidur: Waktu dan jumlah jam tidur malam dan jam tidur
siang.
w Kebersihan diri : Dikaji tentang penampilan diri, mandi, sikat,
gigi, cuci rambut, dan ganti pakaian.
w Olah raga/aktivitas: Kegiatan olah raga dan aktivitas yang
dilakukan.
Ø Kajian fisik meliputi :
w Tanda-tanda vital: Mencakup tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan.
w Sistem indera: Biasanya pada pasien post operasi tumor adneksia
tidak ditemukan kelainan.
w Sistem pernapasan: Biasanya pada pasien post operasi tumor adneksa
tidak ditemukan kelainan.
w Sistem pencernaan : Biasanya pada pasien post operasi tumor adneksa
kadang-kadang mengalami gangguan seperti adanya konstipasi berhubung tirah
baring dan kadang-kadang terjadi mual sampai muntah.
w Sistem kardiovaskuler : Di sini tidak ditemukan adanya kelainan.
w Sistem perkemihan : Biasanya pada post operasi tumor adneksa tidak
ditemukan kelainan.
w Sistem endokrin : Biasanya pada pasien post operasi tunor adneksa
tidak ditemukan kelainan.
w Sistem integumen : Pada pasien post operasi tumur adneksa rata-rata
akan mengalami gengguan integritas kulit, karena mobilitas pasif sehingga
jaringan kurang mendapat oksigen, dan nampak pada perut terdapat luka operasi
tumor adneksa dengan heacting berkisar antara 29 buah, panjang kira-kira 35 cm.
w Sistem muskuloskeletal : Pada sistem muskuloskeletal didapatkan
pergerakan ekstremitas bawah kurang karena dapat menimbulkan rasa nyeri pada
luka operasi.
w Sistem neurologis : Tingkat kesadaran baik, kadang-kadang keluhan
pusing.
w Sistem reproduksi : Pola reproduksi yang dikaji adalah menarche, siklus
haid, lamanya, banyaknya, sifat darah dan apakah ada dismenorhoe. Riwayat
kehamilan, pemeriksaan abdomen di mana terdapat luka operasi, keadaan fisik
luka, jahitan, balutan dan jenis tumor yang dikeluarkan.
Ø Data psikologis :
Pada klien dengan tumor adneksa
biasanya ditemukan adanya cemas sebelum dan sesudah operasi. Di sini dijelaskan
tentang pola emosional serta pola interaksi, perasaan-perasaan klien selama
dirawat dan pembedahan yang dialami.
Ø Data sosial : Dibahas tentang hubungan klien dengan orang lain.
Ø Data spiritual : Membahas tentang hubungan klien dngan penciptanya.
Ø Data penunjang :
Di sini di bahas tentang
pemeriksaan-pemeriksaan yang diperlukan untuk pemeriksaan selanjutnya meliputi
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi serta pengobatan yang telah
diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar